Pekanbaru – Dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia secara virtual, sebanyak 32 (tiga puluh dua) insan pengayoman dilantik dan diambil sumpah menjadi Pembina Keamanan Pemasyarakatan dan Pengaman Pemasyarakatan di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Riau pada Jumat (14/07).
32 orang yang dilantik dengan rincian: 9 (sembilan) orang sebagai Pembina Keamanan Pemasyarakatan dan 23 (dua puluh tiga) orang sebagai Pengaman Pemasyarakatan. Pelantikan tersebut dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Heni Yuwono, dalam upaya memperkuat kinerja dan efektivitas penegakan hukum di lembaga pemasyarakatan.
Mengambil tempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau. Turut hadir dalam pelantikan dan pengambilan sumpah, Kepala Divisi Administrasi Johan Manurung, Kepala Divisi Pemasyarakatan Mulyadi, Kepala Divisi Keimigrasian Is Edy Eko Putranto, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia Edison Manik beserta Kepala Unit Pelaksana Teknis.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Heni Yuwono, yang melakukan pelantikan kepada seluruh JF Pembina Keamanan Pemasyarakatan dan Pengaman Pemasyarakatan seluruh Indonesia mengungkapkan bahwa jabatan ini sangat diperlukan. “Kita harus mampu menciptakan kondisi pengamanan yang kondusif tidak ada kekerasan dan tidak ada rasisme, menjadi petugas pengamanan memang tidak mudah tetapi ini merupakan tugas yang sangat mulia dan membanggakan,” ujarnya. ”Diperlukan petugas yang memiliki kompetensi terutama dalam menentukan langkah-langkah strategis dalam melakukan penanggulangan atas risiko sehingga terciptanya kondisi Rutan/Lapas yang aman, tentram dan kondusif," sambungnya.
Dalam amanatnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjenpas), Heni Yuwono mengucapkan selamat kepada para jajaran yang baru saja dilantik. Heni Yuwono juga mengungkapkan harapannya dengan dilantiknya Jabatan Fungsional di Pemasyarakatan. Ia berharap melalui pelantikan ini dapat dijadikan sebagai titik awal motor penggerak melakukan perubahan guna menjadikan pemasyarakatan semakin pasti berakhlak dan maju. ”Jadikan momentum ini menjadi titik awal dan menjadi motor penggerak dalam melakukan perubahan dan inovasi guna mewujudkan transformasi Pemasyarakatan yang Maju dan Ber-AKHLAK,” tutup Sesditjenpas.
