Pekanbaru – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Riau menghadirkan inovasi layanan publik dengan menggelar program Eazy Pasport di Mal SKA Pekanbaru. Program ini berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 2 hingga 3 November.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau, Budi Argap Situngkir yang diwakili oleh Kepala Divisi Administrasi, Johan Manurung dan Kepala Divisi Keimigrasian, Mas Arie Yuliansa Dwi Putra secara langsung memantau pelaksanaan program ini.
Kadiv Keimigrasian menyampaikan bahwa Eazy Pasport bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus paspor. "Sambil berbelanja di mal, masyarakat bisa sekalian mengurus paspor," ujar Mas Arie.
Kadiv Administrasi berpesan kepada masyarakat untuk menjaga paspor dengan baik, karena paspor merupakan dokumen penting yang mewakili negara. Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan iming-iming pekerjaan di luar negeri dengan gaji tinggi. "Bisa jadi itu adalah modus penipuan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)," tegas Johan Manurung.
Senada dengan Kadiv Administrasi, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri. "Masyarakat perlu waspada terhadap sindikat human trafficking," imbuhnya.
Eazy Pasport kali ini hanya melayani penerbitan paspor elektronik. Kadiv Keimigrasian menjelaskan bahwa paspor elektronik memiliki keunggulan dibandingkan paspor biasa. "Paspor elektronik memuat data biometrik wajah dan sidik jari pemegang paspor yang tersimpan dalam chip. Dengan demikian, keamanan data lebih terjamin dan proses pengajuan visa ke negara-negara seperti Jepang akan lebih mudah," jelasnya.
Dengan adanya program Eazy Pasport, diharapkan masyarakat semakin mudah dan nyaman dalam mengurus dokumen perjalanan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dokumen dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri.