Ujung Tanjung – Pembangunan Lapas Bagansiapiapi yang baru terus mengalami kemajuan signifikan. Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Budi Argap Situngkir yang turut didampingi Kepala Divisi Administrasi Johan Manurung, Kepala Divisi Pemasyarakatan Ricky Dwi Biantoro dan Kepala Bagian Program dan Humas Ibnu Rizal pada Rabu (25/9/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung progres pembangunan lapas yang diharapkan menjadi solusi atas permasalahan over kapasitas yang selama ini terjadi. Kepala Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi, Ika Prihadi Nusantara beserta PPK, Dasrial turut mendampingi kunjungan Kakanwil beserta rombongan.
Lapas yang berlokasi di Kelurahan Cempedak Rahuk, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti Kantor Teknis, Dapur, Masjid, Poliklinik, Balai Latihan Kerja, dan dua blok hunian. Pada tahun ini, pembangunan difokuskan pada penyelesaian satu blok hunian tambahan dan pembangunan gereja.
"Kami sangat mengapresiasi progres pembangunan Lapas Bagansiapiapi yang baru ini," ujar Budi Argap Situngkir. "Lapas ini nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat penahanan, tetapi juga sebagai tempat pembinaan bagi warga binaan. Kami berharap Lapas Bagansiapiapi dapat menjadi model Lapas yang modern dan humanis."
Meskipun pembangunan fisik telah mencapai tahap yang cukup baik, namun lapas baru ini belum dapat segera dioperasikan. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana keamanan belum sepenuhnya terpenuhi. "Keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah lembaga pemasyarakatan. Oleh karena itu, kami akan terus memantau dan memastikan bahwa semua aspek keamanan telah terpenuhi sebelum lapas ini beroperasi," tegas Budi Argap.
Pembangunan Lapas Bagansiapiapi yang baru ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan over kapasitas yang terjadi di Lapas Bagansiapiapi yang lama. Saat ini, Lapas Bagansiapiapi yang lama dihuni oleh sekitar 980 orang, jauh melebihi kapasitas daya tampung yang hanya 98 orang. Kondisi ini menyebabkan berbagai masalah, seperti overcrowding, sanitasi yang buruk, dan terbatasnya fasilitas pembinaan.
"Dengan adanya lapas baru ini, kami berharap dapat mengurangi kepadatan hunian di Lapas Bagansiapiapi yang lama dan memberikan ruang yang lebih layak bagi para warga binaan," ungkap Budi Argap.
Lapas Bagansiapiapi yang baru ini akan mengusung konsep smart prison yang mengedepankan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaannya. Selain itu, lapas ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang ramah HAM, seperti ruang kunjungan yang nyaman, ruang bermain anak, dan ruang konsultasi psikolog.
"Kami ingin menjadikan Lapas Bagansiapiapi sebagai contoh Lapas yang modern dan humanis. Dengan konsep smart prison, kami berharap dapat meningkatkan efektivitas pembinaan dan rehabilitasi bagi para warga binaan," pungkas Budi Argap.
Pembangunan Lapas Bagansiapiapi yang baru ini dilaksanakan di atas lahan seluas 14,2 hektar yang merupakan hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir. Proses pembangunan dimulai sejak tahun 2021 dengan tahap awal berupa pematangan lahan.
Proyek pembangunan Lapas Bagansiapiapi yang baru ini dikerjakan oleh PT. Mahesa Duta Mandiri dengan manajemen konstruksi oleh PT. Primega Saniyya Lestari dan Konsultan Perencana PT. Krisma Karya Utama. Ketiga perusahaan ini diharapkan dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target waktu dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
#KemenkumhamRI #KemenkumhamRiau #RiauBedelau #BAS #BudiArgapSitungkir