Bali - Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Budi Argap Situngkir yang didampingi Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Edison Manik, Kepala Bidang Pelayanan Hukum, Dean Satria, Kepala Sub Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Mirsahwal beserta jajaran menyampaikan rencana aksi & target kinerja program kekayaan intelektual di Wilayah Riau Kepada seluruh peserta Hari Kedua Rapat Koordinasi Teknis Kinerja Program Penegakan dan Pelayanan Hukum Bidang Kekayaan Intelektual Tahun 2024 pada Kamis (05/09/2024).
"Bapak/Ibu sekalian, Riau memiliki banyak sekali Potensi Kekayaan Intelektual Komunal. Untuk saat ini, kami memiliki 2 Indikasi Geografis yang telah didaftarkan, 2 Indikasi Geografis yang sedar berproses dan 2 Indikasi Geografis yang akan didaftarkan," jelas Budi Argap.
Untuk mendaftarkan potensi-potensi Kekayaan Intelektual Komunal tersebut, Budi Argap menyampaikan bahwa Kanwil Kemenkumham Riau akan semakin aktif melakukan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah di Riau.
Per tanggal 20 Agustus 2024, terdapat 20 potensi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Provinsi Riau yang siap untuk didaftarkan. Kanwil Kemenkumham Riau juga telah melakukan diseminasi kepada para pemangku kepentingan terkait potensi KIK yang ada di wilayah tersebut.
Budi Argap menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, Kanwil Kemenkumham Riau telah melaksanakan kegiatan RUKI di 14 sekolah dan perguruan tinggi di seluruh Provinsi Riau.
Dalam paparannya Budi Argap mengungkapkan dari Januari 2023 hingga 20 Agustus 2024, Kanwil Kemenkumham Riau menerima 4.073 permohonan Kekayaan Intelektual, yang terdiri dari 1.136 pendaftaran merek, 2.848 pendaftaran hak cipta, 75 pendaftaran paten, dan 14 pendaftaran desain industri.
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Min Usihen, mengapresiasi kinerja Kantor Wilayah Riau dan memberikan masukan agar lebih meningkatkan pendaftaran kekayaan intelektual, terutama di sektor industri dan perguruan tinggi yang ada di Riau.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja Kantor Wilayah Riau. Saya berharap Kanwil dapat meningkatkan pendaftaran kekayaan intelektual karena potensi di Riau sangat besar,” ujar Min Usihen.