LAPAS PEKANBARU PANEN AYAM POTONG LAGI, KADIVPAS RIAU : “MANFAATKAN, LANJUTKAN, DAN KEMBANGKAN”

Pekanbaru (LPD) – Sistem pemasyarakatan merupakan suatu proses pembinaan narapidana yang didasarkan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembinaan narapidana adalah bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pembangunan nasional, yaitu untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Misi Pemasyarakatan dalam melaksanakan pembinaan dan pembinmbingan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dapat dituangkan dalam beberapa program yang diantaranya adalah pembinaan keterampilan dan keahlian sebagai bekal WBP dalam proses reintegrasi dengan masyarakat. Salah satu bentuk pembinaan keterampilan WBP yang diselenggarakan di Lapas Pekanbaru adalah beternak ayam potong, dimana kegiatan ini sudah mulai terlaksana sejak Desember 2017 lalu, dan kemarin malam telah berhasil panen untuk yang kali kedua (12/02).

Beternak ayam potong menjadi andalan Lapas Pekanbaru dalam mendukung program Menkumham dalam menjadikan lapas di Indonesia menjadi lapas produktif dan lapas industri. Ayam potong dianggap sebagai komoditi yang paling mudah pemasarannya saat ini karena jangkauan konsumen yang luas pada segala umur sebagaimana kita ketahui dari anak-anak sampai orang dewasa banyak yang gemar mengonsumsi olahan ayam potong. “Sebelum kita memutuskan untuk mencoba memproduksi suatu produk, kita survei dan amati respon pasar, apa kira-kira produk yang gampang dijual dan dicari-cari masyarakat. Karena yang kita harapkan kedepannya, para WBP dapat melanjutkan usaha ini ketika bebas nanti, sehingga mereka tidak menjadi beban masyarakat lagi melainkan menjadi manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya” ucap Kalapas Pekanbaru, Yulius Sahruzah.

Hadir juga dalam kegiatan ini, Kepala Divisi Pemasyarakatan Riau, Lilik Sujandi, yang sangat mengapresiasi kegiatan positif ini. Beliau mengharapkan kegiatan ini dapat menyerap WBP dalam hal transfer ilmu dan pengalaman sehingga dapat menjadi modal yang baik untuk kehidupan WBP setelah bebas nanti. “Jadikan usaha peternakan ini sebagai wahana pelatihan kerja dan pengembangan ilmu bagi WBP sekaligus juga sebagai pengisi waktu untuk kegiatan yang lebih produktif. Semoga kegiatan ini dapat dimanfaatkan dan dilanjutkan serta dapat mengembangkan usaha kegiatan lainnya. Sukses selalu” pesan kadivpas bersemangat.

Disela-sela kegiatan panen, kadivpas beserta kalapas dan petugas lainnya berkesempatan menikmati ayam dan lele goreng serta buah-buahan yang memang dibudidayakan di areal bimbingan kerja lapas. Walaupun hasil panen kali ini tidak sebaik panen sebelumnya, namun masih diperoleh keuntungan. Penurunan keuntungan disebabkan oleh harga pasar yang turun dan kondisi cuaca yang kurang baik sehingga menyebabkan pertumbuhan ayam menjadi lambat. Usaha peternakan ayam dengan bibit 1.000 ekor ini berlangsung selama 25 hari dengan hasil panen diperoleh sebanyak 928 kg dengan harga Rp.20.000,- pada tingkat pengumpul atau toke penampung, sehingga nilai penjualan malam tadi sebesar Rp.18.560.000,- dengan modal awal sebesar Rp.15.440.000 (bibit dan pakan).    

Jayalah Pemasyarakatan…

Jayalah KEMENKUMHAM !!!

(HUMAS LAPAS KELAS IIA PEKANBARU)

 2797a
 
2797b
 
2797c

Cetak   E-mail