Dumai – Sebagai penjaga pintu gerbang perbatasan Indonesia dari pihak asing, Kementerian Hukum dan HAM melalui divisi Keimigrasian yang diwakilkan oleh Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Divisi Keimigrasian Riau, Darmunansyah turut hadir dalam Penutupan Operasi Laut Interdiksi Terpadu Tahun 2022 yang dilaksanakan di Dermaga TNI Angkatan Laut, Lanal Dumai Bangsal Aceh, Dumai, Selasa (23/08).
Operasi yang digelar selama 14 hari dalam rangka pencegahan masuknya narkoba ke Indonesia ini telah berhasil menggagalkan penyelundupan 177,4 kg sabu-sabu dan 19.000 butir ektasi yang masuk ke perairan Indonesia dari luar negeri. “Selain itu juga mengamankan 7 tersangka membawa barang dilarang pemerintah itu yang pengungkapannya dilakukan di 5 provinsi yang memiliki kawasan perairan perbatasan Indonesia - Malaysia," sebut Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose.
Turut hadir langsung Kepala Kepolisian Provinsi Riau, Irjen Mohammad Iqbal dalam menjelaskan keberhasilan Operasi Laut lnterdiksi Terpadu TA. 2022 yang menangkap beberapa orang pengedar beserta barang buktinya. “Sejauh ini, operasi penyelundupan melalui jalur perairan sebagai jalur favorit penyeludupan narkoba. Namun ke depan, pemetaan atas jalur-jalur penyeludupan lain juga akan terus dilakukan. Data yang ada, 90 persen pasokan narkoba masuk dari jalur perairan. Sehingga, ini yang lebih dahulu kita lakukan operasi,” terang Iqbal.
Operasi gabungan ini merupakan sinergitas kerjasama antara Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dengan Kepolisian Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI, serta Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan dengan sasaran pencegahan masuknya narkoba ke Indonesia.
