Pekanbaru - Euforia Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 bukan saja milik masyarakat pada umumnya yang bebas diluar sana, tetapi juga narapidana yang sedang menjalani hukuman di dalam bilik sel berterali besi juga ikut memeriahkan dirgahayu kemerdekaan RI. Di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pekanbaru misalnya, petugas dan WBP dengan semangat gotong royong saling bahu-membahu membangun gapura pengayoman untuk memeriahkan festival Gapura Cinta Negeri. Pembangunan Gapura Cinta Negeri di Rutan Pekanbaru mengambil konsep logo pengayoman, yang merupakan logo resmi Kementerian Hukum dan HAM RI.
Pembangunan “Gapura Pengayoman” ini di inisiasi oleh petugas Rutan Pekanbaru dan pengerjaan nya melibatkan beberapa Narapidana yang saling bahu-membahu. Dengan semangat gotong royong antara petugas dan narapidana dalam rangka turut memeriahkan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-74 dan disamping itu juga merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemandirian dan keterampilan kerja bagi narapidana yang ditunjuk.
Dengan dimensi panjang/ lebar ± 11,1 m dan tinggi ± 8,45 m serta tebal ± 45 cm dengan waktu pengerjaan ± 17 (tujuh belas) hari sejak tanggal 28 Juli 2019 sampai dengan 13 Agustus 2019 (melambangkan angka keramat 17-08-45) terbuat dari perpaduan bahan besi dan seng, gapura ini mampu berdiri kokoh tinggi menjulang serta diharapkan mampu bertahan lama. Selain itu Gapura ini juga memanfaatkan bambu sebagai bahan tradisional yang mudah didapatkan di sekitar pekarangan Rutan untuk menambah nilai keindahan. Turut disertakan lambang negara Republik Indonesia Burung Garuda Pancasila, logo maskot dan tema HUT RI ke-74. Tak lupa gapura ini dipadukan dengan corak seni melayu “Pucuk rebung” yang khas di bumi lancang kuning Riau dan bermakna seperti generasi muda. Dimana kemajuan suatu bangsa kedepannya ditentukan oleh generasi mudanya, apabila generasi muda dibina dengan baik maka bangsa tersebut masa yang akan datang akan lebih maju. Sejalan dengan tema HUT Kemerdekaan RI ke-74 ini yaitu “ SDM Unggul Indonesia Maju”.
Biaya pembangunan Gapura Pengayoman sebesar Rp.15.350.000,- (lima belas juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) merupakan sumbangsih seluruh petugas Rutan Pekanbaru dengan suka rela memberikan iuran sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dari total pegawai sebanyak 103 (seratus tiga) orang, yang dipotong dari penghasilan gaji.
Kepala kanwil Kemenkumham Riau, M. Diah sangat mengapresiasi keikutsertaan rutan pekanbaru memeriahkan festival gapura cinta negeri dan optimis akan memenangi festival ini. Kakanwil juga berharap agar Satuan Kerja yang lain terutama Divisi Pemasyarakatan dapat mengikuti langkah yang telah dilakukan oleh Rutan Pekanbaru sehingga dapat menghilangkan kesan “angker” terhadap lembaga pemasyarakatan.
Gapura Pengayoman ini digadangkan menjadi salah satu maskot spesial di Kota Pekanbaru maupun lembaga pemasyarakatan sebagai Logo Pengayoman terbesar, dan mampu memberikan nilai estetika sebagai mana makna dari pohon beringin pengayoman, yaitu mampu mengayomi dan melindungi seluruh rakyat Indonesia di bidang hukum dan HAM. Selain itu Gapura Pengayoman merupakan gerbang utama keluar masuknya masyarakat yang akan berkunjung ke rutan.
Berikan dukungan anda melalui Instagram dengan cara menekan tombol suka dan memberikan komentar positif pada tautan berikut https://www.instagram.com/p/B1I3bRuBYtB/?utm_source=ig_web_copy_link
(Humas Kemenkumham Riau)
