Teluk Kuantan – Menindaklanjuti aduan masyarakat terkait pelanggaran hak kekayaan intelektual terhadap batik Khas Kuansing, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM melalui subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual bertolak ke Teluk Kuantan guna mengunjungi Dinas Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi, Senin (05/12).
Dikomando oleh Kepala Subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Mirsahwal, tim dari Kanwil Kemenkumham Riau menyampaikan bahwa latar belakang kunjungan tersebut berangkat dari aduan masyarakat terkait Hak Kekayaan Intelektual terhadap batik Khas Kuantan Singingi yang sebelumnya telah didaftarkan secara perorangan.
“Pada akhir bulan November silam, kita telah melakukan mediasi terhadap pihak terlapor yang merupakan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kuantan Sengingi yang diduga menjiplak dan memperbanyak hasil karya berupa 18 motif yang telah didaftarkan hak ciptanya oleh pelapor. Pelaku usaha tidak meminta izin terlebih dahulu serta tidak membayar royalti yang telah disepakati. Hingga saat ini pelanggaran permasalahan Hak Cipta tersebut telah ditangani oleh Polda Riau,” terang Mirsahwal.
Namun, di sisi lain, menurut keterangan dari pihak terlapor motif yang digunakan merupakan Khasanah Budaya daerah setempat sehingga dapat dipergunakan oleh masyarakat setempat. “Untuk itu, alangkah baiknya untuk mendaftarkan motif yang menjadi bagian dari budaya kabupaten Kuansing agar masyarakat setempat dapat bebas untuk memajukan bisnis. Diharapkan motif tersebut didaftarkan menjadi kekayaan intelektual komunal,” usul Kasubbid KI tersebut.
Pihak dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi menyambut baik niat yang disampaikan oleh tim dari Kanwil Kemenkumham Riau sebab mereka paham betapa pentingnya melindungi Kekayaan Intelektual secara hukum.
#KemenkumhamRI #KemenkumhamRiau #RiauBedelau #KanwilKumhamRiau
