Pekanbaru – Memperingati Hari Ulang Tahun Korpri atau Koprs Pegawai Republik Indonesia, hari ini digelar upacara bersama oleh jajaran Kemenkumham RI, yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI, Komjen. Pol. Andap Budhi Revianto, Senin (29/11). Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat Struktural Kanwil Kemenkumham Riau mengikuti giat ini secara virtual di Ruang Serbaguna Ismail Saleh, Gedung Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau.
Peringatan HUT KORPI yang ke-50 mengusung tema ASN Bersatu, KORPRI tangguh dan Indonesia bersatu. Tema ini dimaksudkan agar seluruh anggota KORPRI di Indonesia meningkatkan kinerja terutama di bidang pelayanan publik serta kepedulian seluruh anggota KORPRI di masa Pandemi Covid-19.
Hal tersebut ditegaskan oleh Andap dalam amanatnya saat memimpin upacara. “Pahami dan pedomani arahan Presiden dan Menteri serta berbagai regulasi terkait PPKM dengan baik. Hindari penyelenggaraan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andap juga mengingatkan jajaran agar mengantisipasi varian baru Covid-19 A.Y.4.2 atau Delta Plus. Dalam hal ini, peran Keimigrasian sangat penting dalam memperketat pintu imigrasi. Khususnya bagi Kantor Wilayah yang memiliki Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang dibuka sebagai gerbang Internasional yang berbatasan dengan negara lain.
“Persiapkan Standart Operating Procedure (SOP) yang baik serta tetap terapkan protokol kesehatan yang ketat. Satgas Covid-19 pada masing-masing Satker harus selalu tanggap dan aktif dalam memonitor kondisi pegawai. Serapan anggaran Covid-19 masih perlu ditingkatkan. Ingat, Covid-19 belum berakhir,” pesan Andap.
Sebelum menutup arahannya, Andap juga mengingatkan jajaran untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan program dan penganggaran, baik pertanggungjawaban laporan maupun pertanggungjawaban fisik harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Program di Tahun 2022 harus direncanakan dengan baik. Karena rencana yang baik tidak akan mengkhianati hasil. Jangan membenarkan yang biasa tapi biasakan yang benar,” tutupnya.
