HUJAN LEBAT DAN TANGISAN HARU ORANG TUA IRINGI PEMBARETAN TUNAS PENGAYOMAN ANGKATAN 2018 DAN 2019

01

01

 

Pekanbaru – Bertempat di Garuda Outbound, sebanyak 107 orang Tunas Pengayoman angkatan 2018 dan 2019 dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau mengikuti Kegiatan Pembaretan selama 2 (dua) hari dari tanggal 18 hingga 19 Januari 2022. Pembaretan ini bertujuan untuk membentuk fisik dan mental yang tangguh, serta tetap menjaga integritas dan loyalitas serta ketika bertugas nantinya.

Hari kedua kegiatan pembaretan ini Rabu(19/1), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Pujo Harinto memberikan pengarahan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) angkatan 2018 dan 2019 yang didampingi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan, Maulidi Hilal dan Kepala UPT di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Riau serta disaksikan oleh orang tua ASN menyampaikan bahwa setelah mengikuti Pembaretan ini, setiap insan tunas pengayoman harus menjadi ASN yang berintegritas dan selalu menjaga kejujuran. Kakanwil juga mengharapkan agar setiap insan tunas pengayoman untuk selalu meningkatkan kompetensi, terutama yang berkaitan dan mendukung pelaksanaan tugas sehari – hari.

“Isilah masa pengabdian di Kementerian ini dengan bekerja penuh integritas dan prestasi serta meningkatkan kompetensi. Contohnya yang bertugas di Rumah Detensi Imigrasi, sebaiknya bisa berbahasa asing. Sehingga akan mempermudah ketika melakukan pengawasan dan berinteraksi dengan pengungsi,” ujar Pujo Harinto.

Rangkaian kegiatan Pembaretan ini kemudian di lanjutkan dengan Prosesi Bakti orang tua dimana setiap Tunas Pengayoman diminta untuk membasuh kaki orang tuanya. Prosesi Bakti Orang Tua ini berlangsung penuh khidmat dan sakral serta cukup menguras emosi seluruh ASN dan orang tua. Terlihat tangisan haru dan bangga orang tua ketika anak yang dicintainya membasuh kakinya. Tangisan orang tuamu ini adalah tangisan haru dan bangga. Jangan kotori kebanggaan orang tuamu hari ini dengan bekerja tidak sebagaimana mestinya. Ketika ingin melakukan hal yang menyimpang, maka ingatlah wajah orang tuamu yang telah menyaksikan acara pembaretan ini,” ujar Pujo Harinto disela – sela orang tua yang memeluk anak kebanggaannya dengan haru.

Johny Pardede, orang tua salah satu peserta mengajak peserta untuk bersyukur telah diberikan kesempatan untuk mengabdi kepada Bangsa dan Negara di Kementerian Hukum dan Ham ini. “Pertebal keimanan dan bersyukurlah. Serta bekerjalah sebaik – baiknya dengan tetap menjaga nama baik keluarga,” ujar Johny Pardede sebagai perwakilan orang tua peserta.

Diiringi hujan lebat, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan upacara penutupan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, kakanwil mengingatkan peserta untuk tidak terpengaruh oleh hal negatif ketika bertugas. “Jangan menjadi bagian dari masalah. Jangan sampai kehadiran kita malah menjadi penyebab masalah. Tapi jadilah pemberi solusi. Tunjukkan kinerja terbaik dan profesional,” ujar Pujo.

Kegiatan Pembaretan ini kemudian ditutup dengan penghormatan dan mencium bendera merah putih serta bendera pengayoman. Tidak sedikit dari ASN terlihat berurai air mata karena rasa haru dan bangga. “Ingatlah wajah yang saat ini bersama kalian. Ini saudaramu, bukan hanya sekedar teman mu. Ketika dia melakukan kesalahan, ingatkan !!. Ketika jika dia jatuh, angkatlah bersama – sama !!. Apabila ini dilakukan, maka tidak akan ada lagi yang terjerumus melakukan tindakan menyimpang,” ujar Pujo mengakhiri arahannya.

 

01

01

 


Cetak   E-mail