Pekanbaru – Simulasi Penilaian Satker WBK/WBBM di lingkungan Kanwil Kemenkumham Riau telah memasuki hari terakhir. Sebanyak 24 satker di lingkungan Kanwil Kemenkumham Riau yang diusulkan ke Tim Penilai Nasional (TPN) satu persatu telah mengikuti pelaksanaan simulasi yang telah dilaksanakan mulai seminggu yang lalu. Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi dan Lapas Kelas IIA Tembilahan mendapatkan giliran terakhir dalam pelaksaan simulasi yang digelar secara virtual menggunakan aplikasi zoom meeting, Selasa (22/9).
Dipimpin oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Riau, Siti Cholistyaningsih, yang juga merupakan Pembina Wilayah III, simulasi juga diikuti oleh anggota Tim Pembina Wilayah II Pembangunan Zona Integritas ZI WBK/WBBM lainnya seperti Kabag Progam dan Humas, Sabar Tarida Uli Gultom, Kabag Pembinaan, Bimbingan, dan TI, Meliany, dan Kasubag Humas, RB dan TI, Koko Syawaluddin Sitorus. Lapas Bagansiapiapi mendapatkan giliran pertama dalam melaksanakan simulasi dan kemudian disusul oleh Lapas Tembilahan. Dimulai dengan pembukaan oleh kedua satker, kemudian dilanjutkan dengan penampilan yel-yel, pemutaran jingle dan perkenalan maskot, serta pemutaran video profil pembangunan WBK dan paparan oleh kepala satker.
Kadiv Yankum kemudian memberikan masukan terhadap simulasi yang telah dilaksanakan satker dengan menjelaskan bahwa satker harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya jaringan internet dengan kualitas sangat baik mengingat kegiatan dengan TPN akan dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Selain itu, setiap operator video conference harus mahir dan terlatih dalam menggunakan aplikasi sehingga nantinya tidak ditemui hambatan-hambatan dalam penilaian TPN. “Satker penyaji harus mentaati seluruh tata urutan tahapan yang ditetapkan. Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana persiapan yang kita lakukan, sehingga kedepannya dapat dilakukan perbaikan-perbaikan agar penilaian dapat berjalan dengan maksimal,” sebut Nining, sapaan akrab Siti Cholistyaningsih. Sementara itu, Kabag Promas juga menyampaikan sarannya terkait satker yang masih belum memaksimalkan durasi video profil dengan baik. “Video profil hendaknya berisi tentang perubahan yang telah dilakukan satker, baik itu dokumentasi sebelum maupun sesudah dilakukannya pembangunan ZI WBK/WBBM di instansi masing-masing,” sebut Sabar Tarida Uli Gultom.
Kumham Riau CORPU
SDM Unggul, Kemenkumham Maju !!!
(HUMAS KANWIL KUMHAM RIAU)
