MERANGKAI ASA DARI BALIK KOKOHNYA TEMBOK PENJARA

1

Pekanbaru (LPD) – Wanto (40), terlihat sangat serius dengan pekerjaannya. Dengan ligat dia mengaduk adonan mengikuti arahan Baker, pelatih yang mengajarkannya membuat roti. Wanto tak sendiri, bersama empat warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru lainnya yang merupakan narapidana terlatih dalam membuat roti. Sudah hampir satu setengah tahun lebih mereka membuat roti dibawah binaan seksi Bimbingan Kerja Lapas Pekanbaru. Bersama PT. Anugerah Vata Abadi, pihak ketiga yang merupakan mitra koperasi Lapas Pekanbaru, produk roti yang mereka hasilkan telah dipasarkan ke berbagai lapas/rutan di Riau dengan merek Kayna, singkatan Karya Narapidana.

3

Selama ini mereka masih memproduksi 10 jenis roti diantaranya rasa Kopi Coklat, Kopi Keju, Coklat Lumer, Coklat Keju, Nenas Gulung, Strawberry, Double Kacang, Kacang Merah, Donat Paha Ayam, dan Roti Tiga Rasa . Perhari bisa menghasilkan 200 buah roti yang hanya dipasarkan di kantin Lapas Pekanbaru, sementara untuk produksi ke Rutan Pekanbaru bisa sampai 600 buah dalam seminggu. Saat ini untuk pasar di Lapas Bangkinang masih 350 buah roti per minggu dan Rutan Dumai masih 100 buah. Roti dijual di kantin dengan kisaran harga 5.000 sampai 7.000 rupiah. “Alhamdulillah pak, selain menimba ilmu dan pengalaman keahlian, pekerjaan ini bisa menghasilkan uang untuk modal bebas nanti,” ucap Yanrizal, rekan Wanto sesama penghuni Blok G. Selama bekerja di bakery ini para WBP diberi upah kerja sebanyak Rp.150.000 yang dibayarkan per 10 hari dan hanya boleh diambil saat bebas. Dengan bekal pengalaman selama di lapas, Wanto dan rekan-rekannya pun bertekad mengembangkan usaha roti setelah bebas nanti.

2jpg

Kepala Lapas Pekanbaru melalui Kepala Seksi Bimbingan Kerja, Jefriandy Gultom, mengatakan bahwa selama 1,5 tahun lebih mereka hanya diajarkan membuat roti yang itu-itu saja dan harganya masih relatif mahal untuk pasaran di dalam lapas/rutan. “Supaya lebih kompetitif, kami hadirkan Baker untuk melatih mereka untuk membuat jenis roti yang lain dan diproduksi dengan harga yang lebih murah,” ujar Jefry pada pembukan pelatihan, Kamis (29/8). Harapan kami (pihak lapas), semoga apa-apa yang telah diajarkan kepada warga binaan dapat bermanfaat dan menjadi modal untuk melanjutkan hidup yang lebih baik. Tertarik merasakan Roti Kayna? Pesan langsung ke Lapas Kelas IIA Pekanbaru…

Jayalah Pemasyarakatan..
Jayalah KEMENKUMHAM !!!

(HUMAS LAPAS KELAS IIA PEKANBARU)


Cetak   E-mail